E-mail dari Yayasan TOFI

Public Affairs Yayasan TOFI Wed, Apr 25, 2007 at 4:33 PM
To: S A H E R M A N

Kepada Yth:
Bapak Saherman


Bapak Saherman baik,
Terimakasih atas perhatian dan semangat yang ditujukan pada para siswa-siswi TOFI yang akan berjuang di Asian Physics Olimpiade yang ke-8 di Shanghai April 2007.

Dukungan moril seperti ini berperan penting dalam mengisi perjuangan TOFI membawa Indonesia ke kancah internasional dengan hasil yang semoga secara konsisten akan membanggakan, menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia masih banyak yang berpotensi dan bisa diharapkan bagi kemajuan bangsa.

Sekali lagi terimakasih, dan kami mohon maaf Prof Yohanes tidak bisa membalas secara pribadi karena kesibukannya mempersiapkan TOFI, tetapi semua email dan pesan selalu beliau baca, beliau print dan sebarkan ke para siswa-siswi TOFI di tempat pelatihan.

Selamat berjuang pula untuk Bapak Saherman!


Salam kebangsaan,

a/n Prof. Yohanes Surya PhD dan seluruh pembina dan anggota TOFI,

Lidya
Public Relations
Yayasan TOFI
TOFI.Public. Affairs@gmail.com
+628 1315700855


S A H E R M A N Tue, Apr 24, 2007 at 1:21 PM
To: TOFI.Public.Affairs@gmail.com
Cc: yohaness@centrin.net.id
Dear Pak Yohannes dan adik-adik TOFI.

Sebagai anak bangsa Indonesia, Saya mendukung penuh dan berdoa untuk TOFI dalam Olimpiade Fisika di Shanghai. Mudah-mudahan kali ini tim kita tetap bisa membawa medali dan bisa lebih baik dari periode sebelumnya. Mari, kita buat harum bangsa kita dengan prestasi TOFI. Jangan pernah menyerah. Usaha adalah yang utama.

Salaam,
S A H E R M A N

Read More......

Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meminta dukungan seluruh bangsa untuk mengikuti ajang uji kepintaran di Tingkat Asia. Kegiatan ini berlangsung di Shanghai, Cina. Sudah beberapa tahun terahir anak-anak Indonesia bisa menunjukkan kehebatan mereka dalam penguasaan Ilmu Eksak ini. Tidak hanya menggondol emas di tingkat Regional, di Tingkat dunia pun mereka disegani. Sebagai salah satu prestasi yang bisa meningkatkan harga diri bangsa yang belakangan terus menurun karena kelakuan para pemimpinnya, kita wajib mendukung penuh tim ini. Berikut ini Pesan dari Ketua Tim TOFI.

Pesan dari Prof. Yohanes Surya PhD, selaku Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia:

Tanggal 21-29 April 2007, Indonesia akan mengirim 16 siswa terbaiknya untuk mengikuti kejuaraan fisika di ajang Asian Physics Olympiad VIII (APhO) di Shanghai, China.

Tahun 1993 Indonesia untuk pertamakalinya ikut olimpiade fisika internasional (IPhO) di Williamsburg, USA, dan berhasil menempati peringkat 16 dari 42 negara, serta meraih medali perunggu.

Tahun 1995 Indonesia berhasil meraih perak pertama dalam IPhO XXVI di Canberra, Australia.

Tahun 1999 Indonesia berhasil meraih emas pertama dalam IPhO XXX di Padova, Italia.

Tahun 2000 untuk pertamakalinya diadakan olimpiade fisika Asia (APhO) di Indonesia. Setelah itu APhO menjadi arena yang sangat bergengsi, karena bobot soalnya lebih tinggi dari bobot soal IPhO dan sistem penilaiannya pun lebih ketat. Sehingga siapa yang meraih emas dalam APhO, dapat dipastikan ia akan meraih emas dalam IPhO.

Dalam APhO satu team bisa terdiri dari 8 siswa (satu negara boleh mengirim lebih dari 1 team tetapi yang dinilai tetap hanya 1 team "resmi"), sedang dalam IPhO hanya boleh maksimal 1 team yang terdiri dari 5 siswa.

Tahun 2002 untuk pertamakalinya Indonesia meraih 3 medali emas dalam IPhO XXXIII di Bali, Indonesia.
Tahun 2003 untuk pertamakalinya Indonesia meraih 6 medali emas dalam APHO IV di Bangkok, Thailand, dan menempatkan Indonesia sebagai juara Asia (China absen karena takut kasus SAR).

Tahun 2006 untuk pertamakalinya Indonesia meraih 4 medali emas dalam IPhO XXXVII di Singapore sekaligus menjadi juara pertama (the champion) dari 85 negara (384 peserta). Untuk pertamakalinya Indonesia mengalahkan China.

Tahun 2007 ini tim Indonesia akan berjuang keras untuk mengalahkan naga dikandangnya dalam APhO VIII ini (China yang membuat soal, China jurinya). Kita sudah taklukkan naga di Singapore, alangkah indahnya kalau bisa mengalahkan naga di kandangnya sendiri.

Anak-anak kita sudah mempersiapkan diri siang malam selama lebih kurang 8 bulan untuk mengalahkan China (mereka belajar dari jam 8 pagi hingga jam 1 tengah malam setiap harinya, hanya belajar fisika, teori dan eksperimen secara intensif dan mendalam).

Peluang untuk mengalahkan China cukup besar. Saat ini kita mempunyai 3 siswa yang kemampuannya setara (atau bahkan lebih baik persiapannya) dari peraih absolute winner IPhO Singapore tahun lalu. Dan ada 4 siswa berikutnya yang tidak jauh berbeda kemampuannya dengan 3 siswa diatas.

Mohon kiranya teman-teman sebangsa dapat mendoakan terus tim Indonesia, sehingga impian untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang mampu ini dapat terwujud. Semoga Tuhan terus memberkati bangsa kita ini.

Salam,
Prof. Yohanes Surya, PhD
TOFI

NB: dukungan moril dari rekan-rekan semua (mohon kirimkan ke TOFI.Public.Affairs@gmail.com dan/atau ke yohaness@centrin.net.id) akan kami print untuk kami tunjukkan pada siswa-siswa kita, sebagai tambahan semangat menjelang keberangkatannya tanggal 21 April dini hari.

Silakan disebarluaskan

Read More......

Jangan bugil di depan kamera

Minggu lalu saya membaca imel di salah satu milis yang dimoderatori seorang penyiar Radio DeltaFM. Isinya menarik, sebuah ajakan bagi anak muda Indonesia untuk tidak bugil di depan kamera. Ini sebuah gerakan. Paling tidak bagi komunitas Video Film Mania, TV Lab Communications dan Komunitas Penulis Tangguh yang memulai mengkampanyekan ini, bugil di depan kamera menjebak kita dalam pusaran arus pornografi.

Disinyalir terdapat 500 lebih cuplikan film porno yang menggambarkan hubungan sex orang-orang Indonesia yang dibuat dengan menggunakan Handphone dan Video Kamera. 90% adegan cuplikan film porno dilakukan oleh anak muda SMA dan Mahasiswa. 8%nya berasal dari rekaman prostitusi, para pejabat pemerintah (DPR dan Pegawai Negeri). 2%nya adalah cuplikan kamera pengintai yang mengambil gambar para wanita-wanita muda yang sedang bugil tanpa sadar di toilet ataupun di kamar hotel.

Perkembangan teknologi kamera Handphone ternyata berefek buruk. 500 lebih cuplikan film porno dibuat para pelakunya atas dasar senang-senang, tidak sengaja dan sebagian dijadikan alat kejahatan (rekaman perkosaan, penistaan, pelecehan).


“DEMI MASA DEPAN KITA DAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK, KAMI BERJANJI, TIDAK AKAN BUGIL DI DEPAN KAMERA!” Begitu judul kampanye ini. Kampanye ini, memang masih difokuskan pada media internet. Meski demikian, menurut saya tidak ada salahnya kalau menggunakan media yang lebih banyak lagi. Bisa dengan poster, stiker, iklan radio. Saya teringat pada kampnye buy nothing day dan Seminggu Tanpa TV oleh Adbuster. Di Indonesia, kampanye ini disebarluaskan melalui website dan buletin oleh Kunci Cultural Studies.

Jumat lalu imel saya yang menanyakan kode html untuk pemasangan banner-nya di blog dijawab oleh Sony, salah satu personel dari mereka. Sony mengatakan bahwa mereka sedang membuat gambarnya menjadi lebih pas untuk sebuah banner, supaya bisa menyebar di wesite-sebsite setiap orang yang ingin berpartisipasi dalam kampanye ini. Hari ini saya cek, ternyata bannernya sudah jadi. Sekarang sudah saya pasang di blog saya.

Kalau Anda tertarik untuk ikut mengkampanyekannya, Anda bisa mengambil kode html dari blog TV Lab Communications Indonesia. Nanti, anda bisa memasang banner dengan kode itu.

Read More......

Pemuda pengatur lalu-lintas

Pagi ini, saat berangkat menuju kantor, saya melihat satu peristiwa unik terjadi. Seperti biasa, Saya naik ojek dari UKI Cawang menuju jalan Latuharhari Menteng. Saya dan tukang ojek melewati jalur UKI kemudian berbelok menuju Barat ke arah Tugu Pancoran. Lalu kami ke arah manggarai, melalui Pasar Rumput, hingga kemudian sampai ke jalan Latuharhari. Nah, dalam perjalan antara Cawang dan Tugu Pancoran, tepatnya jalan Letjen MT. Haryono, itulah ada satu hal menarik buat saya. Seorang anak muda sedang mengatur laju kendaraan sepeda motor supaya melalui lajur kiri. Ini kebijakan Polda Metro Jaya yang sudah berlaku beberapa bulan terakhir. Anak muda itu masih menggunakan helm dan di sebelahnya ada sepeda motor yang saya yakini pastilah miliknya. Dia berada di atas sebuah undakan yang biasa digunakan oleh polisi agar dapat melihat lebih jauh dan lebih jelas laju kendaraan yang diaturnya. Juga, di dekat anak muda itu ada 3 orang polisi yang juga sedang mengatur lalu lintas namun tak sesibuk dia.

Saya yakin anak muda itu adalah salah satu pengendara sepeda motor yang ketahuan melewati marka jalan dimana sepeda motor hanya boleh melewati jalan di sisi sebelah kiri. Lalu ia tertangkap dan mendapat hukuman dalam bentuk "berpartisipasi" mengatur pengendara sepeda motor lainnya supaya hanya melewati lajur sebelah kiri. Terlihat dia menggerak-gerakkan tangannya, memberi kode kepada pengendara sepeda motor supaya tidak menggunakan jalan di sisi sebelah kanan.

Kewajiban pengendara sepeda motor untuk hanya menggunakan lajur sebelah kanan, dan juga mewajibkan mereka untuk menyalakan lampu merupakan kebijakan baru. Meski sudah berjalan beberapa bulan, masih tetap saja ada pengendara sepeda motor yang menggunakan lajur di sebelah kanan marka jalan. Saya sendiri menilai kebijakan ini diskriminatif. Jalanan dipenuhi oleh segala macam kendaraan, mulai dari mobil pribadi, bisa kota, truk dan segala macam kendaraan ada di sana. Pengendara sepeda motor harus berbagi ruang gerak dengan kendaraan-kendaraan itu. Jelas tidak mungkin harus menunggu bis kota yang selalu memosisikan jalurnya di sebelah kiri untuk manaikkan dan menurunkan penumpang. Bagitu pula ketika ada kendaraan pribadi yang hendak belok ke kiri karena telah sampai pada tujuannya, atau tiba-tiba berhenti karena satu hal. Sementara, kendaraan roda empat tidak hanya bisa melalui lajur kiri, tetapi halal menggunakan lajur kanan. Sepeda motor dilarang keras menggunakan lajur kanan. Tentang pelanggaran lalu lintas, pelakunya tidak hanya pengendara sepeda motor, pengendara roda empat pun tidak kalah banyak dan sama buruknya ketika di jalan raya. Sama-sama membahayakan orang lain.

Pemuda itu, yang sedang mengatur jalan, merupakan pelanggar lalu lintas. Biasanya, pelanggar lalu lintas maupun mereka yang lagi apes jadi mangsa oknum akan menyogok polisi sebagai "uang damai". Saya sendiri tidak pernah mau berkompromi, kalau lagi apes kena razia, dan memang sampai sekarang tidak memiliki SIM, saya akan bayar ke Negara lewat BRI. Agak repot. Tetapi itu lebih baik daripada membayar polisi, karena sudah bisa dipastikan jika membayar polisi uang itu tidak akan masuk ke kas Negara. Uniknya, pemuda itu tidak membayar "uang damai" kepada Polisi. Atau ia sedang tidak memiliki uang? Atau polisi hendak memberi contoh pada masyarakat bahwa ada pelanggar lalu lintas sedang menjalani hukuman, dan karenanya ia layak menjadi barang tontonan, supaya dia merasa malu. Entahlah. Buat saya hukuman seperti itu lebih baik. Setidaknya, dia akan tahu bagaimana letihnya polisi-polisi itu mengatur lalu lintas. Lagi pula, kalau dia membayar sejumlah uang pada polisi, uang tersebut tidak akan masuk kas negara. Juga, itu masuk dalam kategori menyuap. Lebih luas lagi, itu termasuk korupsi.

Saya tidak tahu sampai pukul berapa pemuda itu dihukum demikian. Saya berharap dia tidak menjadi korban kekerasan polisi seperti anak-anak muda di IPDN yang jadi korban para seniornya. Kasihan kan kalau demikian.

Read More......

Pengobatan Bekam


Kemarin saya menjalani pengobatan bekam. Ini untuk kedua kalinya. Kali pertama sebulan yang lalu. Setelah berbagai langkah pengobatan saya jalani, berkonsultasi dengan beberapa dokter di rumah sakit dan klinik kesehatan, keluar masuk laboratorium kesehatan, hingga pengobatan tradisional menggunakan berbagai ramuan dari kampung halaman, tidak juga kunjung sembuh.

Saya mengalami batuk hebat sejak sekitar Februari 2006 hingga Februari 2007. Akhir tahun 2006, setelah melihat pemeriksaan laboratorium untuk mengecek darah, paru-paru dan dahak, dokter menyimpulkan saya mengalami alergi udara. Kemungkinan pula saya tidak kuat terhadap AC di ruang kerja. Cara terbaik untuk sembuh, katanya, saya memang harus menghindari sumber penyebabnya. Itu artinya saya harus berhenti bekerja di Jakarta, karena udaranya memang membuat saya sesak dada saat berangkat atau pulang kerja. Saya belum siap untuk itu saat ini. Tapi saya juga ingin mengakhiri penderitaan ini. Bayangkan, satu tahun saya mengalami batuk hebat, mengganggu ketenangan dan kenyamanan teman-teman di tempat kerja, keluarga, dan orang-orang sekeliling, serta rasa tidak enak pada tubuh saya sendiri.

Sebulan lalu, saya putuskan untuk menjalani bekam. Putusan ini saya ambil setelah mendengar pengalaman dari seorang teman yang sudah biasa menjalani kalau dia sakit. Pengobatan alternatif ini berupa membuang darah kotor yang di dalamnya terkandung racun berbahaya dari dalam tubuh. Prosesnya melalui kulit.

Seperti halnya pengobatan akupunktur, bekam pun mengenal titik-titik pada tubuh yang menjadi tempat bekam. Setelah mendengarkan keluhan dari si sakit serta menganalisanya, ahli bekam akan mem-bekam bagian itu dengan alat cupping set dan hand pump. Cupping set, kop atau cantuk untuk menghisap udara dengan menempelkannya di bagian kulit, lalu disedot menggunakan hand pump. Rasanya kulit dan daging dibawahnya ditarik dan tersedot berat oleh alat itu. Setelah berlangsung sekitar 5 menit, lalu muncul bekasnya berbentuk lingkaran berwarna merah kecoklatan pada kulit. Kemudian bagian itu digoresi dengan pisau bedah beberapa sayatan tipis. Kemudian disedot lagi untuk mengeluarkan darah. Pengeluaran darah pada tubuh saya melalui 6 titik. Ada 5 titik di bagian belakang dan satu titik di bagian dada.

Saya memperhatikan darah yang keluar di dalam cupping set. Merah pekat dan cenderung hitam. Menurut Pak Johari yang membekam saya, darah itu darah kotor yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Cukup banyak juga darah yang keluar. Kalau dikira-kira dari 6 cupping set yang ditempelkan ke kulit saya, barangkali darah yang keluar mencapai satu gelas. Ngeri juga memperhatikannya.

Setelah menjalani bekam itu badan saya terasa ringan. Dada juga tidak begitu berat. Beberapa hari kemudian barulah saya menyadari kalau saya sudah tidak batuk lagi.

Peralatan yang digunakan saat melakukan bekam berupa pisau bedah yang kecil lengkap dengan penjempitnya sehingga tidak langsung bersentuhan dengan tangan. Pisau ini pun masih baru, diambil dari kotak dan bungkusnya seperti halnya jarum akupunktur. Jadi bukan bekas pakai. Ada alkohol untuk membersihkan semua peralatan sebelum dipakai serta membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam. Kapas untuk membersihkan darah yang mungkin menetes dan membersihkan cupping set sebelum membekam berikutnya atau setelah disemproti alkohol. Ada Cupping set-nya sendiri yang cukup banyak karena setiap titik bekam menggunakan cupping set satu-satu. Ada pula
hand pump yang fungsinya menyedot darah dari kulit melalui cupping set. Lalu ada obat luka yang digunakan untuk mengobati bekas sayatan pada kulit supaya segera menutup dan tidak terinfeksi.

Dalam sejarah pengobatan umat Islam, bekam sendiri merupakan pengobatan yang dianjurkan oleh Nabi dan Rasullullah Muhammad SAW. Beliau menjalani bekam pada saat sakit. Karena itulah, umat Islam banyak menggunakan metode ini untuk berobat. Di Indonesia sendiri, menurut cerita pak Johari, ada beberapa dokter yang juga melakukan pengobatan bekam, meski di dalam ilmu kedokteran masih banyak orang yang belum meyakini metode ini bisa menyembuhkan. Banyak orang mengalami kesembuhan setelah berobat bekam. Banyak pula orang yang mengembangkan keahlian membekam.

Beberapa hari lalu saya mengalami rasa tidak enak badan, dada kembali terasa berat, serta gejala batuk muncul lagi. Karena itu pula, kemarin saya kambali menjalani bekam. Saya percaya pengobatan ini menyembuhkan, tidak hanya karena saya seorang muslim, tetapi karena saya berhasil membuktikannya.

Read More......