Sedada Orang Dewasa

Untuk saudara-saudaraku yang terkena banjir di Jakarta dan sekitarnya, saya turut prihatin, dan saya doakan semoga mendapatkan kemudahan dalam menghadapi musibah ini.

Sejak Sabtu hingga Selasa kemarin saya tidak berada di Jakarta. Sabtu - Minggu saya di rumah karena merupakan hari libur, serta hujan tidak henti-hentinya membuat saya tidak bisa kemana-mana. Sampai-sampai saya belum bisa membenahi atap rumah tinggal, supaya air tidak lagi merembes ke ruang tengah saat hujan lebat. Hari Senin dan Selasa saya tidak bekerja karena sakit gigi (lebih tepatnya gusi dan dinding mulut sebelah kiri bengkak hebat karena geraham paling dalam bagian atas tidak memiliki pasangannya sehingga menggigit gusi dan dinding mulut). Praktis, saya tidak ikut merasakan banjir dan hujan lebat di Jakata seperti pada hari rabu hingga jumat minggu lalu. Saya hanya mendengarkan berita dari radio tentang banjir yang semakin hebat di Jakarta.

Hal yang menarik buat saya kali ini, adalah munculnya satuan baru dalam ukuran tinggi air. Saya tertarik karena memang di rumah saya tidak memiliki televisi sehingga hanya mendengarkan dari radio, terutama Elshinta, yang memberitakan secara terus menerus perkembangan banjir di beberapa lokasi. Tersebutlah di Kampung Melayu air sudah sedada orang dewasa. Di Perumahan Kelapa Gading air sudah mulai selutut orang dewasa. Di Cawang air sudah sepinggang orang dewasa.

Saya jadi bertanya-tanya, berapakah rata-rata tinggi badan orang dewasa di Indonesia ini? Katakanlah patokannya adalah saya. Saya berusia 28 tahun saat sekarang. Tinggi badan saya 163 cm atau 1,63 m. Anggaplah saya sudah menjadi bagian dari orang dewasa yang menjadi satuan hitung untuk melihat ketinggian air saat banjir. Sejak kecil saya sudah terlanjur akrab dengan satuan centi meter, meter dan kilo meter untuk mengukur jarak atau ketinggian. Jadi kalau ada orang atau keterangan yang menyebut satuan ukur yang lain, maka saya akan berpikir untuk mengkonversi satuan itu ke satuan centi meter, meter, atau kilo meter.

Saudara-saudara yang pemain basket atau atlet lainnya tentu kebanyakan memiliki tinggi badan yang lebih ketimbang saya. Tapi ini tidak bisa dijadikan patokan rerata tinggi badan orang Indonesia. Saya yakin, meski belum mencari lebih jauh informasi atau hasil penelitian mengenai rerata tinggi badan orang indonesia, tinggi badan orang asli Indonesia antara 150 cm hingga 170 cm. Saya ambil tengahnya saja, yakni 160 cm.

Untuk musibah banjir kali ini, saya akan memperkirakan tinggi air di beberapa tempat ketika pemberitaan menyebutkan satuan ukur badan orang dewasa. Kalau tinggi air selutut orang dewasa, berarti kira-kira 40 sampai 50 cm. Kalau sepinggang orang dewasa, berarti kira-kira 90 cm. Sedada orang dewasa berarti lebih kurang 120 cm. Nah, kalau tinggi air sudah mencapai sekepala orang dewasa, berarti kawasan itu sudah mengalami banjir dengan ketinggian air lebih kurang 160 cm. Kalau sudah sekepala, orang akan menyebutnya "kelelep".

Karena saya sangat menghargai kekayaan budaya lokal, saya pun menghargai satuan hitung yang sering muncul saat banjir ini. Saya akan berusaha sebisa mungkin selalu menggunakannya. Jadi, kalau saya ditanya berapa tinggi badan anak saya yang sedang lucu-lucunya itu, saya akan menjawab: sepinggang orang dewasa.

0 comments

Post a Comment