Saya pun salah satu korbannya

Pagi ini saya mendapati sebuah koran nasional yang kebetulan dibeli oleh seorang teman kerja yang berpapasan di ruang makan. Salah satu beritanya, semakin banyak keluhan masyarakat yang merasa ditipu, pulsa ponselnya digarong oleh layanan SMS Content yang mereka tak pernah berlangganana. Modus-modus penipuan melalui SMS, mulihat, dan kemudian penerima SMS secara tak sadar kemudian terjebak berlangganan pesan yang mereka inginkan. Pulsa tersedot, informasi yang diterima juga tak berguna. Selain itu, ada juga yang secara tiba-tiba, tanpa pernah mendaftar, lalu terdaftar sebagai pelanggan informasi dengan tarif premium itu.

Siang ini secara mengejutkan saya pun kembali menerima SMS yang tidak jelas sumbernya. Langsung saya cek pulsa yang saya gunakaan terakhir dari pemakaian. Karena saya pengguna nomor Simpati dari operator Telkomsel, saya pun mengecek dengan cara menghubungi *888# dan hasilnya mengejutkan:

Biaya akses event terkahir adalah Rp.2200

Adapun layar ponsel saya menunjukkan keterangan dan isi SMS ini sebagai berikut:

9388
04.10.2011
03:22 PM
Rafi Ahmad mempersembahkan sesuatu khusus untuk anak Yuni Shara, saksikan liputannya di http://bit.ly/r5kRSI

Kalau seandainya manusia, bukan mesin, tentu si pengirim sudah sangat keterlaluan berkirim informasi yang sesungguhnya buat saya adalah sampah. Saya tidak mengurusi kehidupan artis. Sungguh saya adalah pembenci berita remeh temeh semacam ini.

Saya kemudian menghubungi nomor pengaduan yang disediakan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) di 159. Telepon saya dijawab oleh mesin penerima. Satu hal yang membuat saya tercenung adalah permintaan mesin penjawab supaya sebelum melakukan pengaduan ini sebaiknya pengadu melakukan pengaduan terlebih dahulu ke operator telepon selulernya. Saya pikir, saran ini sangat masuk akal. Saya ingin operator ponsel memberikan layanan yang baik dan bertanggung jawab atas penipuan ini. Jika tidak pengaduan ini tidak memuaskan, maka saya akan adukan ini ke BRTI.

Saya pun menghubungi operator di nomor 116. Setelah mengikuti instruksi mesin operator, saya pun akhirnya berhasil tersambung ke petugasnya yang bernama Karin. Saya adukan perihal nomor sms content yang baru saja menyedot pulsa saya sebesar 2.200 rupiah itu. Lalu kemudian Karin yang suaranya lembut sebagaimana operator telepon maupun penyiar radio yang memang tidak kita ketahui seperti apa rupanya, meminta saya menunggu. Ia akan mengecek Content SMS yang terdaftar pada nomor ponsel saya.

Hasil pengecekan operator Telkomsel ini akhirnya menemukan bahwa terdapat 3 SMS Content serta nama atau keterangan dari nomor-nomor tersebut yang tentunya masih akan terus memangsa pulsa yang saya miliki. Mereka adalah:


7337: IGUANA, aktif sejak 6 Juni 2011
9044: NEXIAN, aktif sejak 21 Agustus 2011
9388: INFOKOM, aktif sejak 6 September 2011

Saya minta semuanya dihapus dari daftar SMS Content pada nomor ponsel saya. Sesungguhnya saya merasa tidak pernah mendaftar ke nomor-nomor premium tersebut.

Saya memang baru berganti ponsel dari semula Nokia ke Nexian. Alsannya sederhana, saya membutuhkan pesawat ponsel untuk nomor CDMA. Pesawat saya yang lama saya gunakan untuk telepon rumah. Telepon rumah sendiri yang dulu menggunakan layanan dari PT. Telkom hendak saya putus karena memang kami sekeluarnya nyaris tidak pernah menggunakannya, sementara abonement yang harus kami bayarkan lebih dari cukup untuk menjadikan ponsel CDMA di rumah selalu aktif. Jadilah saya pengguna Nexian yang menawarkan penggunaan nomor GSM dan CDMA dalam satu pesawat telepon.

SMS content yang masih terdeteksi Telkomsel saya curigai dari penggunaan pesawat baru ini, meski saya merasa sudah melakukan pemutusan layanan SMS Content dengan cara UNREG untuk semua layanannya, entah mengapa nomor dari Nexian ini masih bercokol. Nomor 9388 yang barusan menyedot pulsa saya itu sama sekali tidak pernah saya mendaftarkan. Sebagai catatan, saya tidak pernah merasa tertarik pada gosip artis yang tidak punya kemanfaatan terhadap saya dan keluarga, apalagi buat masyarakat Indonesia selain daripada sekedar sampah informasi yang harusnya tidak boleh dibiarkan begitu saja. Bahkan saya tidak memiliki televisi di rumah karena banyaknya tayangan sampah infotainment seperti itu. Layanan SMS Content dari IGUANA juga, entah mengapa bisa bercokol di nomor ponsel saya. Saya tidak pernah mendaftar ke nomor ini.

Sebulan lalu pun saya sempat menerima SMS yang berisi tentang pengetahuan agama. SMS ini pun dengan tarif premium dan sungguh mati saya tidak pernah mendaftar ke nomor tersebut. Saya kesal. Langsug SMS saya balas dengan mengetik UNREG dan kirim. Akhrinya berhasil berhenti berlangganan. Padahal saya hanya mengira-ngira cara untuk berhenti berlangganan dengan mengetik UNREG saja. :)

Keluhan masyarakat luas yang sampai menjadi pemberitaan media beberapa hari terahir ini menjadi pelajaran buat saya. Juga buat masyarakat semua. Penipuan seringkali beroperasi dengan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Saya termasuk orang yang tidak suka ikut perkembangan gaya hidup, entah itu fashion maupun gadget. Bahkan kalau ditanya ponsel saya tipe apa, saya pun tak tahu selain bahwa ia punya merek dagang tertentu. Prinsip saya, selagi sesuai dengan kebutuhan saya maka itulah yang saya gunakan. SMS Content yang sudah hilang dari daftar benalu nomor ponsel saya, terus terang belum menjadi kebutuhan untuk saat ini. Entah nanti.

Untuk sementara waktu, semua layanan SMS Content pada nomor seluler saya sudah dihentikan oleh operator Telkomsel segera ketika saya menelepon operatornya. Saya urung menghubungi BRTI. Semoga hal ini tidak lagi terulang. Terima kasih untuk Telkomsel yang sudah mau menanggapi keluhan pelanggan macam saya ini. Semoga dengan kasus ini perusahaan milik PT. Telkom ini juga mau belajar meningkatkan pelayanan serta tidak memberi kesempatan pada para pihak yang mengeruk keuntungan namun bisa membuat citra operator seluler menjadi buruk.


Pembaruan Jum'at, 07 Oktober 2011:

Pagi ini saya menggunakan Telkomsel Flash untuk mengakses internet. Tiba-tiba muncul SMS yang nomor pengirimnya ditutupi (masked) sehingga keterangan pengirim yang muncul bernama PROMO seperti tampak berikut ini :



From: PROMO>
Time: 2011-10-06 13:16:02


Pemilik no.HP dgn 4 digit belakang 1988, SEGERA hubungi *800*600#, kesempatan dapat Uang dan Pulsa.


2rb/sms/hr cs02158908230 Stop:UNREG LANGIT ke9577

Saya menghubungi operator Telkomsel. Salah satu petugasnya (namanya Lindi atau siapa, saya jadi lupa karena emosi mendengar jawabannya :) ) Kemudian ia mengecek jikaa ada nomor yang saya berlangganan SMS Content. Hasilnya NIHIL. Nomor untuk internetan saya tidak berlangganan apapun. Saya mengeluhkan pulsa saya yang dicuri. Petugas operator ini terus ngotot menyatakan saya berlangganan atau membalas SMS penawaran sehingga pulsa saya terkurangi. Terus berbantahan, akhirnya saya tanyakan apa ada kebijakan Telkomsel untuk menghentikan promo seperti ini. Ia hanya mengatakan kalau itu kesalahan saya yang membalas SMS promo yang saya terima. Hopeless!!!!

Saya menyadari kalau yang saya hadapi adalah petugas lapangan yang tidak tahu soal kebijakan pemberian izin promo kurang ajar ini. Mestinya operator tidak boleh membuka kesempatan para pencuri seperti ini. Kalau memang mau promosi produk tertentu, silahkan saja mengirim SMS dengan cara umumnya. Kalau penerima tidak mau membalas, tentu ia tidak mengeluarkan pulsa untuk biayanya. Apalagi kalau sekedar menerima SMS, tidak boleh pulsa si penerima diambil seenaknya.

Di negara kleptokrasi seperti Indonesia ini, tak hanya pengurus Negara, banyak pihak juga berlomba-lomba jadi pencuri.

8 comments

  1. sprei murah  

    October 11, 2011 at 8:30 PM

    wow your blog is good, all art
    sprei bed cover
    bed cover murah

  2. Saherman  

    October 12, 2011 at 9:16 AM

    Hai, terima kasih sudah mau mampir dan membaca coretan sederhana saya.

    Smg sukses dengan bisnis spreinya ya.

  3. Nurul Iman Supardi  

    December 9, 2011 at 6:30 AM

    Saya sependapat dengan anda. Semestinya Telkomsel membuat sistem keamanan dan kenyamanan buat pelanggannya dari kejahatan sistem informasi seperti ini. Bayangin aja berapa penghasilan orang yang mencangkokkan aplikasi tersebut ke HP yang kemudian tanpa sengaja digunakan pelanggan telkomsel. Kalo ada 1.000.000 pelanggan, maka penghasilan orang tersebut mencapai 2M perhari !!!, saya berani jamin, ini pasti bukan kerjaan orang Indonesia, walaupun contennya tentang orang Indonesia

  4. dina  

    January 4, 2012 at 1:00 PM

    datangi aja gerai-nya kak, nanti dkasi form, checklist pernyataan tidak dikirim content, jd kl hal itu terulang bs nuntut.
    skr sy lg dipusingkan sms promosi hp, elektronik dll. sangat terganggu. sy baca d sebuah tabloid ada workshop membombardir promosi lewat sms gitu, kupikir sih mrk memanfaatkan sms gratisan dari operator yg mencapai ribuan. bkn hanya mengganggu tp sempat hampir membuat sy celaka, gara2 sy pikir ada sms penting yg hrs segera dbaca. Klpun org butuh hp pasti nyari toko hp lihat barangnya yg riil dl

  5. Obat Herbal Alami Stroke  

    January 5, 2012 at 3:58 PM

    info yg menarik. slm knl.

  6. Saherman  

    January 6, 2012 at 9:11 AM

    @Dina: Tks saranmu ya, Din. Apakabar?

    @Obat Herbal Alami Stroke: Tks untuk penghargaannya. Salam kenal juga. Tapi bagaimana saya memanggil Anda ya kalau tak ada nama sebenarnya siapa ? :D

  7. Herman  

    January 6, 2012 at 9:50 AM

    @Dina: kasusmu seperti kebanyakan terjadi padaku dan teman-teman di Jkt: promo kartu kredit. Ini jelas mengganggu. Kupikir memang ada yang sengaja menjual atau membagi nomor-nomor ponsel kita kepada pihak tertentu penyelenggara promosi produk-produk tsb.

    Aku pernah baca di koran Wall Street Journal, daripada data pribadi kita dijual ma org lain, lebih baik kita memberikan data kita sendiri untuk jadi sasaran promosi segalam macam produk. Bisa dengan menyediakan satu nomor ponsel saja yang tidak terlalu pribadi. Dan kita dibayar utk ini. Tentu kalau hal tersebut tidak mengganggu. Lumayan buat nambah isi kantong baju ;)

  8. Blogger Bodoh  

    February 18, 2012 at 8:26 PM

    Saya juga sering dapat pesan kayak gini, tapi pulsaku memang lagi kosong

Post a Comment