Buy Nothing Day 2008

Kemana saya lebih sering berbelanja untuk memenuhi kebutuhan? Apakah saya membeli barang betul-betul karena kebutuhan ataukah sekedar karena keinginan? Apakah barang-barang yang saya beli terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, tidak menggunakan bahan baku yang merupakan bagian dari hewan (langka)? Apakah produsen mengupah pekerja-pekerjanya dengan layak? Apakah barang-barang yang saya miliki betul-betul mendesak, tidak adakah yang bisa menjadi substitusi yang juga tidak kalah bermutu? Apakah barang-barang ini dapat didaur ulang, dapat digunakan lagi setelah dipakai, dikurangi pemakaiannya? Apakah barang-barang ini produksi lokal ataukah produk asing? Apakah aktivitas membeli kita seimbang dengan tingkat kebutuhan untuk berbelanja?

Pertanyaan-pertanyaan di muka merupakan beberapa diantara sekian pertanyaan yang dapat menjadi renungan di hari tanpa belanja yang jatuh pada 28 november 2008 yang dirayakan di Amerika Utara, serta dirayakan secara internasional pada 29 November 2008.

Buy Nothing Day
adalah sebuah bentuk perang melawan konsumerisme. Ia merupakan moment untuk memikirkan kembali budaya belanja yang sudah jauh melampaui batas-batah keramahan pada lingkungan, baik sosial maupun alam sekitar. Jauhkan semboyan "Belanja terus sampai mampus". Hiduplah secara wajar. Mari ikut mengampanyekannya.

Informasi mengenai ini dapat Anda akses disini atau disini.

2 comments

  1. Endah Wulandari  

    November 29, 2008 at 4:11 PM

    kyknya saya ngga termasuk deh...soalnya sering bokeknya ....:)

  2. Herman  

    December 1, 2008 at 11:01 AM

    Ayuk Endah,

    Konsumtif atau tidaknya kita tidak sebatas ada uang atau tidak ada uang. Bukan berarti kalau punya uang berlimpah kita dapat membelanjakan semaunya. Hidup di bumi tidak hanya kita sendiri. Perilaku kita, termasuk konsumtif, akan berpengaruh pada orang lain serta alam sekitar kita.

    Tentang sering bokek itu, aku pun demikian :)

Post a Comment